Dosa Waris
Umat yang taat, agama manapun, maka dia harus berpegang pada
kitab “suci”-nya, apa yang ditulis dalam kitab itulah yang harus dijadikan
pegangan & pedoman dalam hidup.
Jika ada ajaran yang JELAS-JELAS bertentangan dengan kitab,
maka ajaran itu patut dipertanyakan, apalagi ajaran yang sangat mendasar.
Jika
ajaran itu tidak ada sama sekali dalam kitab, atau malah alkitab berkata
sebaliknya, maka perlu dipertanyakan kebenarannya.
Jika ayat dalam kitab yang diakui firman Tuhan saja
dilanggar, lalu apa dasar pedoman hidupnya sehari-hari???
Salah satu ajaran yang tidak benar
dari gereja itu ialah DOSA WARIS. Padahal, jelas sekali tertulis jika Nabi Isa
AS dalam alkitab itu berkata jika DOSA itu tidak dapat ditanggung orang lain.
Gereja mengajarkan jika semua manusia
merata tempat di bumi ini kena menanggung dosa waris daripada Nabi Adam AS
kerana memakan buah terlarang. Jadi, gereja mengajarkan bayi yang baru lahir
pun kena dosa pula & dosa ini hanya boleh hilang melalui baptis.
Lain tempat lain gereja, Gereja pun
mengajarkan harus mengakui Jesus sebagai Tuhan, jika tidak mengakui Jesus
sebagai Tuhan, maka dosa tidak diampuni meski beramal baik sampai mati kerana
Jesus disalib untuk menebus dosa manusia. Ini ajaran yang tidak benar!
Dalam Qur'an pun dijelaskan jika dosa
itu tidak dapat di tanggung orang lain:
Qs. 6 An'aam:164
Katakanlah: "Apakah aku akan
mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan
tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya
sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian
kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu
perselisihkan."
Tentu orang christian tidak akan
percaya dengan ayat diatas kerana dari Qur'an, tapi jika dosa tidak boleh
ditanggung orang lain itu tertulis pula dalam kitab mereka, apa masih akan
diingkari pula???
Dan dalam alkitab christian pun jelas-jelas menolak dosa
waris.
Yehezkiel 18:4
“Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.”
“Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.”
Yehezkiel 18:20
Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.
ANAK TIDAK TURUT MENANGGUNG KESALAHAN AYAHNYA & AYAH TIDAK TURUT MENANGGUNG KESALAHAN ANAKNYA.
ANAK TIDAK TURUT MENANGGUNG KESALAHAN AYAHNYA & AYAH TIDAK TURUT MENANGGUNG KESALAHAN ANAKNYA.
Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, &
kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya
Apa ayat diatas tampak jika dosa
boleh ditanggung orang lain??? Tidak!
Maknanya dosa Nabi Adam AS tidak
diturunkan pada keturunannya.
Matius 16:20
“Sebab Anak Manusia akan datang dalam
kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan
MEMBALAS SETIAP ORANG MENURUT PERBUATANNYA.”
Nabi Isa TIDAK berkata:
MEMBALAS SETIAP ORANG MENURUT DOSA
BAPAKNYA.
Ulangan 24:16
Janganlah ayah dihukum mati karena
anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus
dihukum mati karena dosanya sendiri.
Jelas sangat, dosa warisan Nabi Adam
AS yang diajarkan gereja itu tidak benar!
2 Tawarikh 25:4
Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum
mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam
Taurat, yakni kitab Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah
ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan
setiap orang harus mati karena dosanya sendiri."
Yeremia
31:29 Pada waktu itu orang tidak akan
berkata lagi: Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu,
21:30 melainkan: Setiap orang akan
mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah,
giginya sendiri menjadi ngilu.
Mana yang benar menurut hati kecil?
Kita terlahir suci atau membawa
dosa???
Mazmur 62:12-13
dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya
Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Dan bahkan, Paulus pun mengajarkan jika dosa waris itu tidak
benar
2 Korintus 5:10
“Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus,
supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”
Roma 2:5-6
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau
menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah
yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya
Matius 19:14
Tapi Yesus berkata: "Biarkan
anak2 itu, jangan halangi mereka datang padaku; sebab orang2 yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Sorga."
Masa itu, belum ada lagi penebusan
dosa lewat tiang salib kerana Jesus belum lagi disalib. Tapi, Jesus sudah
bersaksi jika budak-budak kecil itu suci dari dosa & boleh masuk sorga!
Apa yang Jesus kata sama dengan apa
yang Qur'an tulis, tapi tidak sama dengan gereja.
Jelas sangat, dosa itu kena
ditanggung diri sendiri, tidak boleh ditanggung orang lain, tidak ada dosa
warisan dari orang tua.
Sekarang, jika dosa warisan dari Nabi
Adam AS itu tidak benar, maka penebusan dosa warisan Nabi Adam oleh Nabi Isa AS
kat tiang salib pun bermakna tidak benar pula.
Penebusan dosa lewat tiang salib
tidak akan pernah ada!!! Dan seluruh ayat yang berkenaan ini dapat
dipertanyakan keabsahannya.
Tidak mungkin TUHAN menurunkan ayat yang saling bertentangan,
ini akan membingungkan kita sebagai umatnya.
---------
Mari kita tanya Nabi Isa bagaimana
jika kita akan minta ampun dosa.
Matius
6:9. Karena itu
BERDOA-LAH demikian: BAPA kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
6:12 dan AMPUNILAH KAMI AKAN
KESALAHAN KAMI, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Nabi Isa tidak berkata cuma 1 kali,
tapi 2 kali, supaya meminta ampun pada ALLAH saja.
Lukas
11:2 Jawab Yesus kepada mereka:
"Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah
Kerajaan-Mu.
11:3 Berikanlah kami setiap hari
makanan kami yang secukupnya
11:4 dan AMPUNILAH KAMI AKAN DOSA
KAMI, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan
janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Mintalah ampun pada ALLAH, ALLAH Maha
Pemaaf, dan hanya ALLAH saja yang boleh mengampuni dosa.
Qs.39 Zumar:53.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku
yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa
dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Qs.29 'Ankabuut:7.
Dan orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan
benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka
kerjakan.
Di dalam Kristen, ajaran ini sangat penting. Kepercayaan
penebusan dosa mereka bentuk begitu rupa, seolah-olah semua manusia
berdosa.
Oleh karena semuanya berdosa dan seorang pun tidak ada yang bebas dari
dosa, maka sangat diperlukan seorang penebus dosa dan juru selamat. Dia harus
bersih dari dosa itu.
Karena semua manusia secara turun menurun sudah bergelimang
dalam dosa, maka di antara mereka tak ada seorang pun yang dapat menjadi penebus
dosa. Namun, Yesus adalah Tuhan.
Dia menjelma dalam bentuk jasad seorang manusia. Karenanya,
dia tidak punya dosa. Selanjutnya hanya dialah yang dapat mengganti kerugian
manusia dan menawarkan jadi penebus dosa.
Sekarang, kalau kita dapat membuktikan bahwa manusia atau
manusia-manusia telah menjalani hidup yang bersih dan bebas dari dosa, maka
pandangan agama Kristen itu berarti gugur. Ajaran penebusan dosa akan menjadi
berantakan.
Orang-orang Kristen yang menganut akidah penebusan dosa, tak
seorang pun yang percaya bahwa para nabi itu adalah orang-orang bersih dari
perbuatan dosa.
Dari Perjanjian Baru secara jelas dapat kita ketahui bahwa
hamba-hamba Tuhan itu terbagi ke dalam dua macam yang jahat dan ada yang baik.
Orang yang mengatakan semua manusia itu berdosa, berarti dia mendustakan
keterangan-keterangan Perjanjian Baru yang jelas tersebut.
Injil mengatakan:
“Sebab aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya” (Matius 13:17).
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Matius 5:45).
“Seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabiNya yang kudus” (Lukas 1:70).
“Sebab tidak pernah nubuwat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus, orang-orang berbicara atas nama Allah” (Surat Petrus Yang Kedua 1:21).
“Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar” (Lukas 13:28).
“Kita tahu bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya” (Surat Yohanes Yang Pertama 5:18).
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga ………. Sebab demikian juga yang teraniaya nabi-nabi yang sebelum kamu”(Matius 5:10-12).
“Sebab aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya” (Matius 13:17).
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Matius 5:45).
“Seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabiNya yang kudus” (Lukas 1:70).
“Sebab tidak pernah nubuwat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus, orang-orang berbicara atas nama Allah” (Surat Petrus Yang Kedua 1:21).
“Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar” (Lukas 13:28).
“Kita tahu bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya” (Surat Yohanes Yang Pertama 5:18).
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga ………. Sebab demikian juga yang teraniaya nabi-nabi yang sebelum kamu”(Matius 5:10-12).
Pertama:
Ayat-ayat di atas secara gamblang mengungkapkan bahwa para
nabi itu suci, tak berdosa. Mereka telah diciptakan oleh Allah dan adalah
penghuni KerajaanNya. Syaitan tidak pernah menyentuh mereka.
Mereka dianiaya demi mempertahankan ketakwaan mereka. Adalah
jelas, orang yang mencapai martabat rohani seperti itu tidak mungkin berbuat
dosa. Syaitan juga tak pernah mampu mengungguli mereka.
Bagaimanapun juga, orang yang suka bertengkar sekalipun,
dengan adanya keterangan ayat-ayat ini, akan mengakui bahwa di kalangan Bani
Adam (manusia keturunan Adam) terdapat orang-orang yang berdosa dan jahat dan
ada pula orang-orang yang saleh.
Tidak seluruhnya jahat dan berbuat dosa. Sekalinya kita
menerima kebenaran ini, maka akidah Kristen menjadi batal dan bangunan anggun
Penebusan Dosa menjadi berantakan.
Kedua:
Allah Swt. menjadikan dan mengutuskan para nabi sebagai
teladan dan panutan yang terbaik. Mereka datang memberi pelajaran kepada
manusia lewat imbauan.
Dikatakan;….Namun bertahun-tahun lamanya Engkau
melanjutkan sabarMu terhadap mereka. Dengan RohMu Engkau memperingatkan mereka”(Nehemia 9:30).
Sekarang, sekiranya nabi sendiri terlibat dalam perbuatan
jahat, bagaimana mungkin mereka dapat menjadi teladan dan contoh untuk
orang-orang lain dan menjadi pengawas mereka?
Jelas, apabila para nabi dikatakan berdosa, hal demikian
berarti nubuwatan-nubuwatan mereka dusta; dan ini jelas tidak benar dan akidah
bahwa semua nabi berdosa juga batal (gugur).
Ketiga:
Kitab Suci Bibel menjadi saksi bahwa banyak sekali orang
saleh dan suci telah berlalu. Mereka sepanjang hidupnya tunduk kepada Allah dan
taat kepada perintah-perintah-Nya. Mereka tidak pernah membangkang.
Saya akan
menyebutkan beberapa di antara orang-orang suci itu:
1.Yohanes (Yahya) Pembaptis dikatakan oleh Bibel sebagai orang suci dan
berakhlak yang tak bernoda.
Coba baca ayat-ayat berikut:
“Sebelum ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya” (Lukas 1:15).
“Tangan Tuhan menyertai dia” (Lukas 1:66).
“Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel” (Lukas 1: 80).
“Sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melingunginya” (Markus 6:20).
“Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: ‘Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis’”(Markus1:4).
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripadanya’” ( Matius 11:11)
“Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian anak mereka berkata: ‘Manusia datang. Ia makan dan minum, dan mereka berkata: ‘Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum. Sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya’” (Matius 11: 18).
“Pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakaria, di padang gurun” (Lukas 3:2).
“Sebelum ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya” (Lukas 1:15).
“Tangan Tuhan menyertai dia” (Lukas 1:66).
“Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel” (Lukas 1: 80).
“Sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melingunginya” (Markus 6:20).
“Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: ‘Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis’”(Markus1:4).
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripadanya’” ( Matius 11:11)
“Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian anak mereka berkata: ‘Manusia datang. Ia makan dan minum, dan mereka berkata: ‘Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum. Sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya’” (Matius 11: 18).
“Pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakaria, di padang gurun” (Lukas 3:2).
Dari ayat-ayat ini terbukti bahwa Yohanes (Yahya) adalah
seorang suci dan bersih dari dosa. Ia seorang yang menerima wahyu Tuhan. Tangan
Tuhan di atas tangannya dan dia sejak di dalam rahim ibunya sudah dipenuhi oleh
Roh Kudus.
Lagi pula dia pembaptis orang-orang yang berdosa untuk
bertobat dan untuk menyelamatkan manusia yang penuh dosa. Dia terbesar dari
antara orang-orang yang dilahirkan dari rahim perempuan.
Mungkinkah insan seperti ini orang berdosa?
Saya berpendapat tak akan ada orang Kristen yang berakal akan menetapkan Yohanes atau Yahya orang berdosa, terutama setelah terbukti bahwa Isa Almasih dibaptis secara khusus oleh Yohanes sendiri.
Saya berpendapat tak akan ada orang Kristen yang berakal akan menetapkan Yohanes atau Yahya orang berdosa, terutama setelah terbukti bahwa Isa Almasih dibaptis secara khusus oleh Yohanes sendiri.
Saya menyampaikan tantangan kepada semua orang Kristen untuk
membuktikan berdasarkan Bibel bahwa Yohanes itu berdosa.
2. Habel anak Adam. Habel juga seorang suci dan benar dalam tiap
perbuatannya. Tidak pernah melakukan perbuatan dosa.
Dalam Perjanjian Baru dikatakan:
“Supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakaria anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah” (Matius 23:55).
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik itu dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati” (Ibrani 11:4).
“Bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya dia membunuh? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar” (Yohanes 3:12).
“Supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakaria anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah” (Matius 23:55).
“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik itu dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati” (Ibrani 11:4).
“Bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya dia membunuh? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar” (Yohanes 3:12).
3. Daniel a.s.:
Menurut Bibel Nabi Daniel juga tidak berdosa. Malahan,
sebaliknya dari itu, kebersihannya dari dosa didiukung oleh adanya
kesaksian-kesaksian.
Di dalam Bibel dikatakan tentang Daniel:
“Pada akhirnya Daniel datang menghadapku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh para dewa yang kudus” (Daniel 4:8).
“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya” (Daniel 6:4).
Di dalam Bibel dikatakan tentang Daniel:
“Pada akhirnya Daniel datang menghadapku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh para dewa yang kudus” (Daniel 4:8).
“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya” (Daniel 6:4).
4. Raja Nebukadnezar:
“Berkatalah ia kepada Daniel: ‘Daniel, hamba Allah yang
hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkan ia melepaskan
engkau dari singa-singa itu’?
Lalu kata Daniel kepada raja:
‘Ya Raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatnya untuk mengatupkan mulut-mulut singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapanNya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” (Daniel 6:21-23).
‘Ya Raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatnya untuk mengatupkan mulut-mulut singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapanNya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan” (Daniel 6:21-23).
5. Tentang Yusyah:
Di dalam Perjanjian Lama dikatakan:
“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri” (II Raja-raja 22:2).
“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri” (II Raja-raja 22:2).
6. Zakharia dan isterinya:
Tentang keduanya dalam Injil ditulis:
“Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak tercacat”(Lukas 1:6).
“Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak tercacat”(Lukas 1:6).
7. Raja Hizkia:
Bibel menyebut tentang raja ini:
“Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia. Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang kepada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkanNya kepada Musa. Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya” (II Raja-raja 18:57).
“Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdo’a kepada TUHAN, ia berkata: “Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu” (Yesaya 38:2,3).
“Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia. Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang kepada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkanNya kepada Musa. Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya” (II Raja-raja 18:57).
“Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdo’a kepada TUHAN, ia berkata: “Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu” (Yesaya 38:2,3).
8. Samson bin Monaheh:
Sebelum lahir malaikat telah memberikan kepada ibunya kabar
suka tentang kelahirannya dalam kata-kata yang terang dan jelas sebagai
berikut:
“Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah” (Hakim-Hakim 13:4-7).
“Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah” (Hakim-Hakim 13:4-7).
9. Samuel Nabi:
Di hadapan seluruh Bani Israel mengemukakan kesuciannya
sebagai tantangan menguji kebenarannya dan orang-orang menjadi saksi atas
kesuciannya itu seperti berikut:
“Di sini aku berdiri, berikanlah kesaksian menantang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan orang yang ku-urapiNya…Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu”
Jawab mereka: “Engkau tidak memeras kami dan engkau tidak memperlakukan kami dengan kekerasan dan engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapapun.”
Lalu berkatalah ia kepada mereka “TUHAN menjadi saksi kepada kamu dan orang yang diurapiNya pun menjadi saksi kepada kamu, bahwa kamu tidak mendapat apa-apa dalam tanganku.” Jawab mereka: “Dia menjadi saksi”(Samuel 12:3-5).
“Di sini aku berdiri, berikanlah kesaksian menantang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan orang yang ku-urapiNya…Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu”
Jawab mereka: “Engkau tidak memeras kami dan engkau tidak memperlakukan kami dengan kekerasan dan engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapapun.”
Lalu berkatalah ia kepada mereka “TUHAN menjadi saksi kepada kamu dan orang yang diurapiNya pun menjadi saksi kepada kamu, bahwa kamu tidak mendapat apa-apa dalam tanganku.” Jawab mereka: “Dia menjadi saksi”(Samuel 12:3-5).
10. Simon.
Penulis Lukas mengatakan tentang dia:
“Adalah di Yerusalem
seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan
penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya” (Lukas 2:25).
11. Yusuf, suami
Maryam.
Tentang dia Injil menyebutnya dengan kata suci Dikatakan:
“Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulis hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam” (Matius 1:19).
“Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulis hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam” (Matius 1:19).
Kami mengemukakan nama-nama tokoh-tokoh tersebut di atas
hanya beberapa contoh saja.
Masih banyak yang lain, seperti Nuh, Daniel, dan Ayub a.s.; tentang mereka dikatakan suci & masuk surga:
“Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepadaKu dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tanganKu melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang, biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel, dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (Yehezkiel 14:13,14).
Masih banyak yang lain, seperti Nuh, Daniel, dan Ayub a.s.; tentang mereka dikatakan suci & masuk surga:
“Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepadaKu dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tanganKu melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang, biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel, dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (Yehezkiel 14:13,14).
Jika ada orang yang akan masuk Islam, maka SEMUA dosa dia
yang telah lalu PASTI diampuni ALLAH.
Qs.8 Anfaal:38.
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika
mereka berhenti (dari kekafirannya), NISCAYA / PASTI Allah akan mengampuni
mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi
sesungguhnya akan berlaku sunnah orang-orang dahulu ".
Dan... Siapakah yang ingin masuk Islam?
Qs.2 Baqarah:256.
Tidak ada paksaan untuk agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Markus 12:30
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap HATIMU dan dengan
segenap JIWAMU dan dengan segenap AKAL budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Matius 22:37
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap HATIMU dan dengan segenap JIWAMU dan dengan segenap AKAL budimu.
Lukas 10:27
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap HATIMU dan dengan segenap JIWAMU dan dengan segenap kekuatanmu dan
dengan segenap AKAL budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri."
Qs.3 Ali Imran:85.
Barangsiapa mencari agama selain
agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
