Benua yang hilang di Samudera India
Para peneliti
menemukan petunjuk keberadaan benua kuno yang hilang setelah menganalisis butiran
pasir di dua pantai yang ada di Mauritius. (Wikipedia/Kingroyos)
Hasil studi terbaru membawa petunjuk tentang
bekas benua kuno sangat kecil yang tenggelam membentang di bawah wilayah
perairan antara Madagascar dan India.
Bukti keberadaan daratan yang telah lama
hilang itu ada di Mauritius, sebuah pulau vulkanik yang berada sekitar 900
kilometer di timur Madagascar.
"Basalt tertua di pulau itu terdata
berusia sekitar 8,9 juta tahun," kata Bjørn Jamtveit, ahli geologi dari
University of Oslo di laman jurnal ilmiah Nature.
Hasil analisis butiran pasir pantai yang
dikumpulkan Jamtveit dan koleganya di dua lokasi pantai Mauritius mengungkap
sekitar 20 zircon--kristal zirconium silicate sangat kecil yang sangat tahan
erosi atau perubahan kimia-- yang usianya jauh lebih tua.
Menurut hasil penelitian Jamtveit dan
koleganya yang dipublikasikan di Nature
Geoscience pada 24 Februari lalu, satu di antara zircon itu
setidaknya berusia 1,97 miliar tahun.
Jamtveit dan koleganya menduga batuan di
pantai Mauritius itu mengandung zircon yang aslinya berasal dari pecahan kerak
benua yang ada di dasar perairan Mauritius.
Menurut perkiraan mereka, erupsi vulkanik
baru-baru ini membawa pecahan kerak itu ke permukaan Bumi, dimana zircon
terkikis dari batuan induk mereka dan bercampur dengan pasir daratan.
Taburan zircon pada pasir itu menunjukkan
bahwa ada banyak pecahan kerak benua di dasar Samudera India.
Analisis gravitasi Bumi di lokasi juga
mengungkap beberapa areal luas dimana kerak dasar lautnya setidaknya setebal 25
sampai 30 kilometer, lebih tebal dari ketebalan normal kerak dasar laut sekitar
lima sampai 10 kilometer.
Pecahan kerak itu kemungkinan merupakan bekas
daratan yang oleh tim peneliti dijuluki Mauritia, yang mereka duga terpisah
dari Madagascar.
Singkapan kerak benua terdekat yang bisa
menghasilkan zircon Mauritia ada di Madagascar, jauh membentang di dalam laut
menurut catatan Jamtveit.
Zircon-zircon itu berasal dari lokasi sangat
terpencil di Mauritius sehingga tidak mungkin manusia membawanya ke sana.
"Tidak ada sumber lokal yang jelas dari
zircon-zircon ini," kata Conall Mac Niocaill, ahli geologi di University
of Oxford, Inggris, yang tidak terlibat dalam riset.
Sepertinya juga tidak mungkin zircon-zircon
terbawa angin ke Mauritius, kata Robert Duncan, ahli geologi kelautan di Oregon
State University di Corvallis.
